Jumat, 03 Juli 2020

Menulis Produktif Bersama Dr. Ngainun Naim

Resume Pertemuan 13 Belajar Menulis bersama Dr Ngainun Naim

Hari Jumat, tanggal 3 Juli 2020 pukul 19.00 s.d. 21.00


CURRICULUM VITAE

 

Nama                   :               Dr. Ngainun Naim

Tempat Tanggal Lahir     :               Tulungagung, 19 Juli 1975

Alamat Kantor                   :               IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung 66221.

Alamat Rumah                  :               Desa Parakan RT 11 RW 04 Kecmatan/Kabupaten Trenggalek Jawa Timur

No Telp.                               

Kantor                              :   0355-321513

HP                                      :   081311124546

e-mail                               :   naimmas22@gmail.com

 

 

Malam ini terasa sepi. Mungkin karena malam jumat kliwon sehingga suasana cukup mencekam. Sepi membuat bulu kuduk merinding. Tapi suasana demikian tidak membuat surut ataupun enggan untuk tetap mengikuti perkuliahan onlne melalui WAG belajar menulis bersama Om jay dan kawan-kawan. Kegiatan  malam ini sebagai narasumber Bapak Dr. Ngainun Naim. Beliau adalah seorang Dosen UIN IAIN Tulungagung, beliau menulis bayak buku dan puluhan artikel.

Malam ini Dr. Ngainun Naim mengawali paparannya bahwa beliau berpendapat “seorang guru merupakan kunci penting dalam dunia pendidikan”.Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan.

 

Menurut beliau, salah satu kunci penting meningkatkan  kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis. Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.

Pada pertemuan kali ini, Dr Ngainun Naim akan menyampaikan materi dengan tema  tentang “kunci-kunci penting dalam menulis”.

Kunci itu alat untuk membuka. Alat yang bisa menjadikan produktif dalam menulis. Keterlibatan kita di grup ini ibaratnya untuk mendapatkan kunci. Tapi jika sekadar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan, tentu kunci itu kurang berfungsi alias tidak fungsional.

6 Kunci penting dalam menulis, adalah sebagai berikut:

1.      Motivasi

Motivasi menulis bisa berupa:

a.       Motivasi karir: menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi kita.

Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.

b.      Motivasi materi

menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.

c.       Motivasi politik

menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.

d.      Motivasi cinta.

menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.

Jadi, apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.

2.      Meyakini bahwa menulis itu anugerah

Kita harus yakin bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.

Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis bagi kita merupakan anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis. Ada orang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman, hal ini terjadi ada beberapa kemungkinan, diantaranya:

a.       Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi.

b.      tidak menulis karena dibuatkan orang lain.

c.       menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di google lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.

d.      begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang dihasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama kita terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.

3.      Menulis itu banyak memberikan keajaiban dalam hidup

Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban dalam kehidupan. Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.

a.  mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti.

b. sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.

c.  memiliki banyak teman.

d. Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan. [5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

4.      Tidak mudah menyerah

Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali. Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.

5.      Berjejaring

Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.

6.      Menulis sebanyak-banyaknya.

Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika kita merasa tulisan kita tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan kita akan otomatis menjadi baik.

Demikian enam (6) kunci menulis produktif yang diuraikan oleh Dr Ngainun Naim, semoga dapat membuat kita  produktif  dalam menulis. Dan beliau berkata: Tapi – sekali lagi – kunci itu alat …tinggal bagaimana kunci itu digunakan secara tepat…

Begitulah resume yang dapat saya serap pelajaran pada malam ini, semoga bermanfaat dan salam literasi...

 

 


3 komentar:

  1. menulislah setiap hari
    bisa karena biasa..
    keren bun resumenya
    salam literasi
    main ke blogku ya..ssbdok8.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Terima kasih. Tulisannya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. Tulisannya dpt menambah wawasan .. Bermanfaat sekali..makasih..

    BalasHapus