Oleh : Endang Titik
Lestari, M.Pd
Kepala SD
Negeri Candisari Banyuurip Purworejo
Jl.
Kutoarjo Km 6 Candisari Banyuurip Purworejo KP 54171
Sistem pembelajaran
daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara
langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan
jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,
meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Sistem pembelajaran
dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang
terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran
bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp
(WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media
pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti
pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
Dilihat dari kejadian
sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak
memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa
kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi
hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan
pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas
pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui videocall yang dihubungkan
dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu, hingga mengabsen
melalui VoiceNote yang tersedia di WhatsApp. Materi-materinya pun diberikan
dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.
Permasalahan yang
terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi
ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan
guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk
kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang
tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Pembelajaran daring
tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi
salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk
mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah
pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan
seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih
jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang
banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang
optimal pelaksanaannya.
Untuk mengatasi masalah
tersebut, khususnya Kabupaten Purworejo membuka pembelajaran melalui sistem
Konter. Apakah konter itu? Konter merupakan akronim dari Konsultasi Terprogram.
Konsultasi terprogram merupakan satu satunya metode yang digunakan Kabupaten
Purworejo untuk mengatasi kekurangan pembelajaran melalui daring. Konsultasi
terprogram diberikan kepada semua siswa yang membutuhkan bimbingan guru dalam
melaksanakan pembelajaran apabila menemui masalah yang tak terpecahkan di
rumah. Dengan cara siswa datang ke sekolah dengan didampingi orang tua dengan
tetap mengedepankan protokol kesehatan covid 19. Harus pakai masker, rajin cuci
tangan, distancing, jaga jarak, tidak boleh berkerumun, dan pakai handsanitizer.
Sedangkan lama waktunya dibatasi tidak boleh dari 3 jam.
Dengan demikian,
pembelajaran daring dan konsultasi terprogram sebagai solusi yang efektif dalam
pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical
distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya
pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa
dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring dan
konter lebih efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar