Minggu, 03 Januari 2021

Kolaboratif Daring dan Konter Efektifkan Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19

 


Oleh : Endang Titik Lestari, M.Pd

Kepala SD Negeri Candisari Banyuurip Purworejo

Jl. Kutoarjo Km 6 Candisari Banyuurip Purworejo KP 54171

 

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui videocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu, hingga mengabsen melalui VoiceNote yang tersedia di WhatsApp. Materi-materinya pun diberikan dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, khususnya Kabupaten Purworejo membuka pembelajaran melalui sistem Konter. Apakah konter itu? Konter merupakan akronim dari Konsultasi Terprogram. Konsultasi terprogram merupakan satu satunya metode yang digunakan Kabupaten Purworejo untuk mengatasi kekurangan pembelajaran melalui daring. Konsultasi terprogram diberikan kepada semua siswa yang membutuhkan bimbingan guru dalam melaksanakan pembelajaran apabila menemui masalah yang tak terpecahkan di rumah. Dengan cara siswa datang ke sekolah dengan didampingi orang tua dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan covid 19. Harus pakai masker, rajin cuci tangan, distancing, jaga jarak, tidak boleh berkerumun, dan pakai handsanitizer. Sedangkan lama waktunya dibatasi tidak boleh dari 3 jam.

Dengan demikian, pembelajaran daring dan konsultasi terprogram sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring dan konter lebih efektif.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar