Oleh : Endang Titik
Lestari,M.Pd
Kepala SD
Negeri Candisari Banyuurip Purworejo
Jl.
Kutoarjo Km 6 Candisari Banyuurip Purworejo KP 54171
Pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Pendekatan saintifik
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa
berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari
guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan
untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui
observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi,
mengukur, meramalkan,menjelaskan, dan menyimpulkan.
Dalam melaksanakan
proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru
tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau
semakin tingginya kelas siswa. Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar
yaitu teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner
disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori
belajar Bruner (dalam Carin & Sund,1975). 1)individu hanya belajar dan
mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya; 2)dengan melakukan
proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan
kepuasan intelektual yang merupakan suatau penghargaan intrinsic; 3)satu-satunya
cara agar seseorang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan
adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan.; 4) dengan
melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan.
Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan
proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan metode saintifik.
Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan
skema (jamak skemata). Skema adalah suatu struktur mental atau struktur
kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan
mengkoordinasi lingkungan sekitarnya (Baldwin, 1967).
Pembelajaran dengan
metode saintifik memiliki karakteristik antara lain: 1) berpusat pada siswa; 2)
melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip; 3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa; dan
4) dapat mengembangkan karakter siswa.
Proses pembelajaran
dengan pendekatan Saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1) mengamati; 2) menanya; 3) mengumpulkan informasi; 4) mengasosiasi; dan 5) mengkomunikasikan.
Contoh penerapan pada
model pembelajaran saintifik: 1) Menanya: seorang siswa yang bertanya dengan apa
yang ia lihat dan perhatikan; 2) Mengumpulkan Data: siswa yang dianjurkan untuk
mengumpulkan data dengan cara mencari informasi dan melakukan kunjungan atau
observasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar