Sabtu, 30 Mei 2020

Mentoring Cara Cerdas Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah

Mentoring adalah suatu hubungan antara dua orang yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi yang menghasilkan refleksi, melakukan kegiatan/ tugas dan pembelajaran untuk keduanya yang didasarkan kepada dukungan, kritik membangun, keterbukaan, kepercayaan, penghargaan dan keinginan untuk belajar dan berbagi (Ali & Panther, 2008; Anderson, 2011).

Mentoring yaitu hubungan yang saling menguntungkan dari seseorang yang mempunyai pengalaman lebih kepada individu yang kurang berpengalaman untuk mengidentifikasi dan meraih tujuan bersama (Ali & Panther, 2008; Anderson, 2011; Dadge & Casey, 2009; McKimm, Jolie & Hatter, 2007).

Mentoring atau pendampingan dapat didefinisikan sebagai proses yang dilakukan untuk mendukung dan mendorong seseorang untuk mengelola belajarnya agar dapat mengembangkan potensinya secara maksimal, mengembangkan keterampilan, meningkatkan kualitas kinerja, dan menjadi seperti yang diinginkan (Parsloe dan Leedham, 2009). Mentor atau pendamping adalah seseorang yang membantu si terdamping menemukan arah yang benar dalam mencari pemecahan masalah-masalah karirnya (Parsloe dan Leedham, 2009).

Kelebihan menggunakan setrategi dengan mentoring adalah:  (a) Penanaman nilai-nilai agama dan moral dapat dilakukan lebih intensif. (b) Perhatian yang diberikan oleh mentor lebih terasa karena berada dalam kelompok kecil. (c) Terdamping bisa menceritakan permaslahan yang dihadapinya dan meminta penyelesaian secara bersama. (d)  Sentuhan yang diberikan adalah sentuhan emosional, sehingga menjalin kedekatan antar anggota dan mentor dalam kelompok. (e) Evaluasi dapat dilakukan secara rutin oleh mentor dan itu mempermudah mentor mengetahui kondisi pesertanya. (f) Terdamping merasa lebih dihargai karena diberi kesempatan dan kepercayaan untuk memecahkan masalah temannya. (g) Melatih jiwa kepemimpinan dan kepekaan sosial.

Pendamping bersandar pada kepemilikan pengalaman yang sama untuk mendapatkan empati dari terdamping dan pemahaman tentang masalah mereka. Seorang pendamping memiliki peran dalam membantu terdamping untuk menumbuhkan motivasi dan percaya dirinya. Berdasarkan penjelasan mengenai mentoring atau pendampingan ini maka dapat dilihat bahwa posisi kepala sekolah sebagai pendamping dan guru sebagai terdamping adalah sejajar, dimana keduanya memiliki visi yang sama dan berbagi pengetahuan (sharing knowledge) berdasarkan visi tersebut. Kepala sekolah mendampingi guru sebagai rekan atau sahabat untuk memberikan masukan dan dorongan motivasi dalam menjalankan tugas sebagai pengajar di sekolah.

Mentoring atau pendampingan merupakan follow up atau kelanjutan dari proses FGD yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah penulis dan para guru secara bersama-sama menemukan permasalahan yang selama ini dihadapi dalam proses pembelajaran, maka selanjutnya penulis secara berkala melakukan proses pendampingan kepada setiap guru untuk membantu secara personal mengatasi permasalahannya. Dalam hal ini penulis tidak bertindak sebagai kepala sekolah yang mengawasi kinerja bawahannya tetapi bertindak sebagai sahabat atau pendamping yang secara suka rela dan terbuka bersedia berbagi pengalaman dan solusi bagi permasalahan yang dihadapi. Berbeda dengan proses FGD yang dilakukan secara terstruktur dan terjadwal, kegiatan mentoring dilaksanakan melalui proses on going learning di mana kepala sekolah sebagai mentor mendampingi guru secara aktif dengan memperhatikan kebutuhan guru tersebut. Penulis juga secara rutin memantau perkembangan para guru yang didampingi memastikan proses mentoring ini berjalan secara berkesinambungan.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar