Apakah PK itu? PK
merupakan singkatan dari Paguyuban Kelas. Paguyuban Kelas merupakan perkumpulan orang tua siswa dalam
suatu kelas yang bertujuan untuk membangun, menumbuhkan, dan meningkatkan
partisipasi kepedulian dan tanggung jawab orang tua dengan memberikan saran dan
masukan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.
Penguatan komunikasi
dua arah guru dan orang tua/ wali siswa bertujuan untuk mendapat informasi dan
masukan tentang perkembangan siswa, baik dari keluarga kepada sekolah maupun
sebaliknya. Komunikasi sekolah dengan keluarga dan masyarakat dapat dilakukan
dalam beragam bentuk dan media. Misalnya, informasi yang dituliskan rutin
melalui buku penghubung, pertemuan rutin wali kelas dengan orang tua/wali,
komunikasi dalam wadah paguyuban orang tua siswa, komunikasi melalui media
komunikasi seperti melalui pesan singkat (SMS), dan lain-lain yang sesuai.
Memahami semua
permasalahan tersebut maka penulis menggunakan pendekatan interpersonal melalui
suatu kegiatan PK. Kegiatan ini merupakan sebuah
aplikasi nyata dari pendekatan kemitraan yang dicoba dilakukan penulis dalam rangka menciptakan keterbukaan antara orang
tua siswa dan pihak sekolah. Penulis meyakini bahwa wadah paguyuban
kelas merupakan solusi yang efektif untuk menjembatani
komunikasi dan hubungan silaturrahmi antara orang tua siswa dan pihak sekolah
yang pada gilirannya dapat membangun hubungan saling percaya (trust). Melalui hubungan saling percaya
ini maka pihak sekolah dapat dengan mudah menanamkan pemahaman sekaligus
mendorong orang tua siswa untuk terlibat aktif dalam memajukan pendidikan anak
baik di dalam maupun di luar sekolah.
Hal ini sejalan dengan pendapat Anderson (1998: 589) yang menyatakan
bahwa kemitraan antara sekolah dan orang tua siswa dapat terjalin melalui
interaksi dalam bentuk pertemuan langsung (tatap muka), di sekolah, di rumah,
atau bahkan di tempat kerja orang tua.
Kegiatan pemberdayaan paguyuban kelas bertujuan untuk menjalin komunikasi dan silaturrahmi dengan orang
tua siswa dalam rangka meningkatkan peran partisipasi orang tua dalam mendukung
perkembangan pendidikan anak. Terdapat sebuah proses penting sebelum kegiatan
pemberdayaan paguyuban kelas dilaksanakan yaitu setiap guru kelas
diwajibkan mengisi jurnal kelas yang berisi tentang hasil observasi guru
terhadap perkembangan setiap siswa pada kelas mereka masing-masing. Penulis sebagai
kepala sekolah mewajibkan setiap guru untuk mempelajari atau mengobservasi
perilaku siswa di dalam dan di luar kelas untuk kemudian menuliskan
perkembangan mereka di dalam sebuah jurnal. Hal ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi siswa baik di dalam
maupun di lingkungan sekolah. Sebagai contoh seorang siswa kelas 4 sering terlambat ke sekolah dan kurang bersemangat dalam mengikuti
pelajaran. Guru kelas menuliskan kebiasaan siswa ini ke dalam jurnal yang
kemudian dapat menjadi bahan diskusi dengan orang tua ketika kegiatan
pemberdayaan paguyuban orang tua dilaksanakan
Alternatif semacam ini sengaja ditempuh oleh
penulis karena siswa kadang takut untuk terbuka kepada guru jika ditanyakan
mengenai masalah yang mereka hadapi. Oleh karena itu penulis mendorong guru
untuk langsung mengkomunikasikan permasalahan ini kepada orang tua siswa.
Dengan demikian orang tua siswa dapat mengetahui perkembangan dan permasalahan
dimiliki oleh anak sekaligus berperan aktif untuk mencarikan solusi efektif
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar